Modal Rp2 Juta Bikin Hobi Jadi Uang
Di mana ada kemauan, di situ ada jalan. Pepatah tersebut kemungkinan benar adanya bagi anak-anak muda sekarang yang mencoba untuk memiliki usaha sendiri. Mandiri, tanpa bantuan orangtua. Ini membuktikan bahwa anak muda bisa mandiri dan tidak hanya sekadar bersenang-senang saja.
Seperti tiga anak muda asal Bandung yang merasa bahwa hobi makan yang dimiliki ketiganya bisa membuahkan "hasil" berupa uang. Walaupun mereka harus merasakan pahitnya mencari modal, ternyata hal tersebut tak menyurutkan keinginan mereka untuk membuka usaha.
Awal dari Puji, Gibson, dan Furqon membuka usaha karena mereka mempunyai hobi masak. Berangkat dari sana, mereka lalu memutuskan untuk membuka usaha nasi goreng di daerah Kebon Gedang, Bandung, Jawa Barat. Kenapa akhirnya mereka memilih usaha tersebut? Selain simpel, di daerah yang cukup ramai dilalui orang ini hanya satu saja yang menjual makanan khas Indonesia tersebut.
"Awalnya kami ingin buka usaha singkong keju, tapi kurang variatif dan orang akan cepat bosan. Kalau nasi goreng, di daerah sini (Kebon Gedang) hanya satu saja penjualnya, jadi tidak ada pesaingnya," tutur Puji kepada okezone, di Bandung, beberapa waktu lalu.
Dia pun menambahkan, modal untuk membuka usaha yang dimilikinya bersama kedua temannya ini hanya membutuhkan dana Rp2 juta saja. Bukan nominal yang kecil untuk mereka. Namun demikian, mereka tidak lantas merengek kepada orangtua untuk meminta uang. Mereka pun mengumpulkan dana tersebut dengan segala cara yang halal, mulai dari membuka "lapak" kaos, hingga usaha sablonan.
"Kita enggak pernah mikir akan susah. Dijalani saja. Modal juga cari sendiri. Kita mempergunakan waktu lebih banyak untuk menghasilkan uang," tandas lelaki asal Medan ini.
Pemasukan dari penjualan mereka pun terbilang lumayan. Walaupun belum merasakan break even point (BEP) alias balik modal, setidaknya mereka sudah mengantongi hampir setengah dari dana yang digunakan per harinya.
Modal tersebut pun digunakan mereka untuk membeli bahan-bahan terkait penjualan mereka. Seperti bahan baku untuk membuat nasi goreng, gerobak, sampai tenda. Bahkan, tak lama lagi, mereka akan merealisasikan untuk membuka cabang di lain tempat dengan menggunakan manajemen yang berbeda.
"Dalam sehari pembelinya cukup lumayan. Kami menawarkan rasa yang berbeda ke pengunjung. Ke depannya, kami berencana untuk membuka cabang tapi dengan manajemen yang beda. Saat ini memang baru satu," ungkap pria kelahiran 1 November 1981 ini.
Dengan jam buka mulai pukul 16.30 sampai selesai ini, mereka menjual "dagangan" yang dijajakan dengan harga yang variatif dan murah meriah. Yakni mulai dari Rp7 ribu-Rp10 ribu. Harga tersebut, menurut Puji, disesuaikan dengan pembeli yang kebanyakan memang anak muda. "Dengan buka usaha, selain kami juga bisa menyalurkan hobi memasak, kami juga bisa berkreasi," ucapnya.
Kendati demikian, ketiga pemuda ini dalam berusaha tak melulu hanya sekadar mencari uang saja. Mereka pun berniat mulia dengan harapan bisa menyejahterakan orang lain dengan membuka lapangan pekerjaan baru.
"Pada dasarnya dengan membuka usaha ini kami ingin menyejahterakan orang lain. Menarik pekerja agar mendapatkan lapangan kerja baru, karena kami lihat banyak penggangguran akibat krisis yang terjadi belakangan," pungkasnya.
sumber: okezone.com